Daftar orang terkaya di Indonesia 2013 kembali dirilis oleh majalah Forbes. Secara umum, daftar nama tersebut tidak terlalu banyak perubahan dibanding tahun 2012. Nama-nama yang sudah cukup dikenal di tahun-tahun sebelumnya seperti Robert Budi Hartono dan Michael Hartono sebagai owner dari Djarum Group masih berada pada peringkat teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Total kekayaannya mencapai US$ 15 miliar.
Kenaikan kekayaan mereka terutama sangat dipengaruhi oleh melejitnya harga saham BCA pada Bursa Efek Indonesia tahun ini. Jumlah ini cukup signifikan dibandingkan dengan Eka Tjipta Widjaja dan keluarga (pemilik Sinar Mas Group) yang menempati urutan kedua dengan total kekayaan US$7 miliar, disusul oleh Anthoni Salim dan keluarga (US$ 6,3 miliar) diurutan ketiga dan dan Susilo Wonowidjojo dan keluarga (US$ 5,3 miliar) di posisi keempat. Pada urutan kelima masih sama dengan tahun lalu yakni Chairul Tandjung, pengusaha yang akrab dijuluki “anak singkong” dengan total kekayaan US$ 4 miliar.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan di majalah Forbes ini menyebutkan bahwa yang paling lambat di hampir empat tahun terakhir. Selain itu disebutkan pula bahwa kebangkitan ekonomi Indonesia dengan adanya kendala pertumbuhan dibawah 6% pada kuartal ketiga tahun 2013 cukup berpengaruh dimana menyebabkan turunannya permintaan ekspor dan harga komoditas seperti batu bara sebagai komoditas yang menjadi pemasukan utama sebagian besar konglomerat di Indonesia.
Untuk tahun2013, ada tujuh nama yang keluar dari daftar dan diisi dengan tiga pendatang baru orang terkaya di Indonesia. Satu diantara mereka adalah pemilik Mayora Group yakni Jogi Hendra Atmadja dimana sahamnya cukup melonjak di tahun ini. Secara rinci, berikut ini kami sajikan daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun ini beserta nilai kekayaannya:
Kenaikan kekayaan mereka terutama sangat dipengaruhi oleh melejitnya harga saham BCA pada Bursa Efek Indonesia tahun ini. Jumlah ini cukup signifikan dibandingkan dengan Eka Tjipta Widjaja dan keluarga (pemilik Sinar Mas Group) yang menempati urutan kedua dengan total kekayaan US$7 miliar, disusul oleh Anthoni Salim dan keluarga (US$ 6,3 miliar) diurutan ketiga dan dan Susilo Wonowidjojo dan keluarga (US$ 5,3 miliar) di posisi keempat. Pada urutan kelima masih sama dengan tahun lalu yakni Chairul Tandjung, pengusaha yang akrab dijuluki “anak singkong” dengan total kekayaan US$ 4 miliar.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan di majalah Forbes ini menyebutkan bahwa yang paling lambat di hampir empat tahun terakhir. Selain itu disebutkan pula bahwa kebangkitan ekonomi Indonesia dengan adanya kendala pertumbuhan dibawah 6% pada kuartal ketiga tahun 2013 cukup berpengaruh dimana menyebabkan turunannya permintaan ekspor dan harga komoditas seperti batu bara sebagai komoditas yang menjadi pemasukan utama sebagian besar konglomerat di Indonesia.
Untuk tahun2013, ada tujuh nama yang keluar dari daftar dan diisi dengan tiga pendatang baru orang terkaya di Indonesia. Satu diantara mereka adalah pemilik Mayora Group yakni Jogi Hendra Atmadja dimana sahamnya cukup melonjak di tahun ini. Secara rinci, berikut ini kami sajikan daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun ini beserta nilai kekayaannya:
- Robert Budi & Michael Hartono (US$ 15 miliar)
- Eka Tjipta Widjaja dan Keluarga (US$ 7 miliar)
- Anthoni Salim dan Keluarga (US$ 6,3 miliar)
- Susilo Wonowidjojo dan Keluarga (U$ 5,3 miliar)
- Chairul Tanjung (US$ 4 miliar)
- Sri Prakash Lohia (US$ 3,7 miliar)
- Boenjamin Setiawan dan Keluarga (US$ 3 miliar)
- Peter Sondakh (US$ 2,7 miliar)
- Mochtar Riady dan Keluarga (US$ 2,5 miliar)
- Sukanto Tanoto (US$ 2,3 miliar)
- Putera Sampoerna dan Keluarga (US$ 2,15 miliar)
- Tahir (US$ 2,05 miliar)
- Bachtiar Karim (US$ 2 miliar)
- Theodore Rachmat (US$ 1,9 miliar)
- Martua Sitorus (US$ 1,85 miliar)
- Murdaya Poo (US$ 1,75 miliar)
- Ciliandra Fangiono dan Keluarga (US$ 1,7 miliar)
- Achmad Hamami dan Keluarga (US$ 1,5 miliar)
- Kartini Muljadi dan Keluarga (US$ 1,42 miliar)
- Eddy Katuari dan Keluarga (US$ 1,4 miliar)
- Low Tuck Kwong (US$ 1,37 miliar)
- Hary Tanoesoedibjo (US$ 1,35 miliar)
- Ciputra dan Keluarga (US$ 1,3 miliar)
- Edwin Soeryadjaya (US$ 1,2 miliar)
- Djoko Susanto (US$ 1,17 miliar)
- Eka Tjandranegara (US$ 1,15 miliar)
- Harjo Sutanto (US$ 1,14 miliar)
- Soegiarto Adikoesoemo (US$ 1,04 miliar)
- Kusnan dan Rusdi Kirana (US$ 1 miliar)
- Garibaldi Thohir (US$ 960 juta)
- Sjamsul Nursalim (US$ 950 juta)
- Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (US$ 940 juta)
- Kuncoro Wibowo dan Keluarga (US$ 910 juta)
- Husain Djojonegoro dan Keluarga (US$ 875 juta)
- Sudhamek, nilai kekayaan (US$ 830 juta)
- Eddy Kusnadi Sariaatmadja (US$ 820 juta)
- Benny Subianto (US$ 790 juta)
- Aksa Mahmud (US$ 780 juta)
- Jogi Hendra Atmadja (US$ 760 juta)
- Santosa Handojo (US$ 750 juta)
- Prajogo Pangestu (US$ 745 juta)
- Hashim Djojohadikusumo (US$ 700 juta)
- Kiki Barki (US$ 680 juta)
- Alexander Tedja (US$670 juta)
- The Nin King (US$ 650 juta)
- Winato Kartono (US$ 590 juta)
- Sandiaga Salahuddin Uno (US$ 460 juta)
- Trihatma Haliman (US$ 450 juta)
- Arifin Panigoro (US$ 420 juta)
- Sutjipto Nagaria (US$ 390 juta)